Hujan adalah fenomena alam yang dijumpai semua makhluk hidup di bumi, termasuk manusia. Dalam Al-Qur’an ada beberapa dalil yang membahas tentang hujan, salah satunya surah An Nahl ayat 10.
هُوَ الَّذِيْٓ اَنْزَلَ مِنَ السَّمَاۤءِ مَاۤءً لَّكُمْ مِّنْهُ شَرَابٌ وَّمِنْهُ شَجَرٌ فِيْهِ تُسِيْمُوْنَ
Artinya: “Dialah yang telah menurunkan air (hujan) dari langit untuk kamu. Sebagiannya menjadi minuman dan sebagiannya (menyuburkan) tumbuhan yang dengannya kamu menggembalakan ternakmu.”
Mengutip dari buku Hadits-Hadits Sains yang disusun Abdul Syukur Al-Azizi, kata hujan disebutkan 55 kali dalam ayat suci Al-Qur’an. Selain itu, hujan juga dijelaskan sebagai nikmat bagi bumi dan seisinya.
Hujan Membawa Rahmat bagi Makhluk Hidup
Terkait hujan membawa rahmat disebutkan dalam surat Asy-Syura ayat 28. Allah SWT berfirman,
وَهُوَ الَّذِيْ يُنَزِّلُ الْغَيْثَ مِنْۢ بَعْدِ مَا قَنَطُوْا وَيَنْشُرُ رَحْمَتَهٗ ۗوَهُوَ الْوَلِيُّ الْحَمِيْدُ
Artinya: “Dan dialah yang menurunkan hujan sesudah mereka berputus asa dan menyebarkan rahmat-Nya. Dan dialah yang maha pelindung lagi maha terpuji.”
Diterangkan dalam Tafsir Kementerian Agama (Kemenag RI), makna dari hujan sebagai rahmat pada surat Asy-Syura ayat 28 tak lain diperuntukkan kepada hamba-Nya. Allah SWT yang memberi berkah atas turunnya hujan hingga menjadikan tanah subur dan mendatangkan manfaat.
“Hal lain yang menunjukkan kemurahan Allah adalah Dialah yang menurunkan hujan dari langit setelah mereka berputus asa untuk mendapatkan air bagi kebutuhan mereka.” tulis Tafsir Kemenag RI.
Kemudian, disebutkan dalam Fikih Mazhab Syafi’i tulisan Abu Ahmad Najieh terdapat hadits yang berasal dari Anas RA,
“Suatu ketika kami kehujanan. Saat itu kami bersama Rasulullah SAW, beliau langsung membuka pakaiannya sehingga tubuhnya terkena guyuran air hujan. Melihat itu kami bertanya, “Mengapa engkau melakukan hal ini ya Rasulullah?” Beliau menjawab, “Karena hujan ini baru saja diciptakan oleh Allah.” (HR Muslim)
Imam Nawawi menafsirkan hadits di atas, makna dari perkataan terakhir Rasulullah SAW adalah sesungguhnya hujan itu adalah hujan rahmat dan baru diciptakan oleh Allah SWT sehingga masih banyak berkahnya.
Doa ketika Hujan yang Bisa Diamalkan Muslim
Menukil dari buku Doa Harian Pengetuk Pintu Langit karya H Hamdan Hamedan, berikut beberapa doa saat turun hujan yang bisa diamalkan muslim.
1. Doa ketika Turun Hujan
اللَّهُمَّ اجْعَلْهُ صَيِّبًا نَافِعًا
Arab latin: Allahummaj’alhu shayyiban naafi’an.
Artinya: “Ya Allah, jadikanlah hujan ini bermanfaat.”
2. Doa saat Hujan Lebat
اللَّهُمّ حَوَالَيْنَا وَلَا عَلَيْنَا,اللَّهُمَّ عَلَى الْآكَامِ وَالْجِبَالِ وَالظِّرَابِ وَبُطُونِ الْأَوْدِيَةِ وَمَنَابِتِ الشَّجَرِ
Arab latin: Allahumma haawalaina wa laa ‘alaina. Allahumma ‘alal aakami wal jibaali, wazh zhiroobi, wa buthunil awdiyati, wa manaabitisy syajari.
Artinya: “Ya Allah, turunkanlah hujan di sekitar kami, bukan untuk merusak kami. Ya Allah, turunkan lah hujan ke dataran tinggi, gunung-gunung, bukit-bukit, perut lembah, dan tempat tumbuhnya pepohonan.”
3. Doa ketika Hujan Badai Disertai Petir
سُبْحانَ الَّذي يُسَبِّحُ الرَّعْدُ بِحَمْدِهِ وَالمَلائِكَةُ مِنْ خِيفَتِهِ
Arab latin: Subhaanal ladzii yusabbihur ra’du bihamdihii wal malaa-ikatu min khiifatih.’
Artinya: “Maha Suci Allah, Yang petir bertasbih dengan memuji kepada-Nya, dan para malaikat takut kepada-Nya.”