Tips Haji & Umroh

Umroh Pertama Kali? Terapkan 5 Tips Umroh Ini Sebelum ke Tanah Suci
Tips umroh sebenarnya tidak jauh berbeda dengan tips persiapan sebelum berangkat haji. Kata umroh sendiri berasal dari bahasa Arab yang berarti ziarah. Namun, secara lebih luas, makna umroh mencakup kegiatan menziarahi Ka’bah, melakukan tawaf, bersa’i antara Shafa – Marwah, dan mencukur rambut.

Berbeda dengan ibadah haji yang hanya dapat dilakukan pada bulan haji, umroh dapat dilaksanakan kapan saja.

Rangkaian ibadah umroh sendiri sebenarnya hanya membutuhkan waktu sekitar 2-3 jam saja, lho. Namun, durasi pelaksanaannya bisa bervariasi antara 9 hingga 12 hari tergantung pada pilihan paket umroh. Karenanya, jemaah perlu melakukan persiapan yang matang.

Larangan dan Hal-Hal yang Membatalkan Umroh dan Haji

Ibadah umroh dan haji adalah perjalanan spiritual yang menuntut kesucian niat, hati, serta kepatuhan terhadap aturan yang telah ditetapkan dalam syariat Islam. Selama melaksanakan ibadah ini, ada beberapa larangan ihram yang harus dijauhi agar ibadah tetap sah dan diterima oleh Allah SWT. Selain itu, ada pula tindakan tertentu yang bisa membatalkan haji dan umroh sehingga perlu dihindari dengan serius.

Allah SWT berfirman:
“(Musim) haji adalah beberapa bulan yang dimaklumi. Barang siapa yang menetapkan niatnya dalam bulan itu untuk mengerjakan haji, maka tidak boleh rafats (mengucapkan kata-kata yang tidak senonoh), berbuat fasik, dan berbantah-bantahan di dalam masa mengerjakan haji.”
(QS. Al-Baqarah: 197)

Dalam artikel ini, kita akan membahas larangan-larangan ihram, hukuman atas pelanggarannya, serta tindakan yang dapat membatalkan ibadah haji dan umroh.


1. Pengertian Larangan Ihram dalam Umroh dan Haji

Ihram adalah kondisi suci yang harus dijaga oleh jemaah haji dan umroh sejak berniat di miqat. Saat masuk ke dalam ihram, jemaah wajib mematuhi aturan-aturan khusus dan menjauhi hal-hal yang dilarang. Jika melanggar larangan ihram, maka jemaah harus membayar dam (denda), atau dalam beberapa kasus, ibadah bisa batal.

Larangan ihram berlaku bagi laki-laki dan perempuan, meskipun ada beberapa yang khusus untuk salah satu gender.


2. Larangan-Larangan Selama Ihram dan Konsekuensinya

Berikut adalah larangan ihram yang harus dihindari oleh setiap jemaah umroh dan haji:

A. Larangan Umum bagi Laki-Laki dan Perempuan

  1. Memotong atau mencabut rambut dan kuku
    • Dilarang mencukur rambut, mencabut bulu tubuh, atau memotong kuku selama dalam kondisi ihram.
    • Jika dilakukan dengan sengaja, wajib membayar dam dengan menyembelih seekor kambing atau memberi makan fakir miskin.
  2. Menggunakan wewangian
    • Tidak boleh menggunakan parfum, sabun wangi, minyak wangi, atau bahan yang beraroma.
    • Jika melanggar, jemaah harus membayar dam atau berpuasa sebagai gantinya.
  3. Melakukan hubungan suami-istri
    • Berhubungan badan sebelum tahallul membatalkan haji dan umroh.
    • Jika terjadi setelah wukuf di Arafah, haji tetap sah tetapi harus membayar dam besar (menyembelih unta atau sapi).
  4. Mengucapkan kata-kata kotor atau bertengkar
    • Rasulullah SAW melarang jemaah mengucapkan kata-kata kasar, mencaci, atau bertengkar selama ihram.
    • Tidak ada dam, tetapi ini dapat mengurangi pahala haji dan umroh.
  5. Membunuh atau memburu hewan darat
    • Dilarang membunuh hewan darat yang halal dimakan, baik sengaja maupun tidak.
    • Jika melanggar, harus mengganti dengan hewan ternak sebanding atau memberi makan fakir miskin.
  6. Melakukan akad nikah
    • Tidak diperbolehkan melangsungkan pernikahan atau menjadi wali nikah selama dalam ihram.
    • Jika dilakukan, akad nikahnya tidak sah menurut syariat Islam.
  7. Memakai pakaian yang dicelup wewangian (bagi semua jemaah)
    • Baju atau kain ihram yang sudah terkena parfum atau wangi-wangian dilarang digunakan.

B. Larangan Khusus bagi Laki-Laki

  1. Memakai pakaian berjahit atau pakaian yang membentuk tubuh
    • Laki-laki tidak boleh mengenakan pakaian berjahit seperti kemeja, celana, kaus kaki, atau pakaian dalam.
    • Jika melanggar, wajib membayar dam.
  2. Menutup kepala dengan kain ihram atau topi
    • Laki-laki tidak boleh menutup kepala dengan peci, topi, atau sorban.
    • Jika melanggar, harus membayar dam sesuai aturan syariat.

C. Larangan Khusus bagi Perempuan

  1. Menutup wajah dan memakai sarung tangan
    • Wanita tidak boleh mengenakan cadar atau sarung tangan saat ihram.
    • Namun, boleh menutup wajah jika dalam kondisi darurat atau menjaga diri dari fitnah.

3. Hal-Hal yang Bisa Membatalkan Umroh dan Haji

Tidak semua pelanggaran ihram membatalkan haji atau umroh, tetapi ada beberapa tindakan yang dapat menyebabkan ibadah batal, yaitu:

  1. Melakukan hubungan suami-istri sebelum tahallul awal
    • Jika ini terjadi sebelum tahallul, maka ibadah haji batal dan harus diulang tahun depan.
    • Jemaah harus menyembelih unta atau sapi sebagai denda besar.
  2. Meninggalkan salah satu rukun haji atau umroh
    • Jika jemaah meninggalkan rukun haji seperti wukuf di Arafah, maka hajinya batal.
    • Jika meninggalkan tawaf atau sa’i tanpa menggantinya, maka ibadahnya tidak sah.
  3. Tidak melakukan niat ihram dari miqat
    • Jika seseorang melewati miqat tanpa ihram dan tidak kembali ke miqat untuk mengambil niat, maka wajib membayar dam.
  4. Meninggalkan tawaf ifadah
    • Tawaf ifadah adalah bagian penting dari haji. Jika tidak dilakukan, maka haji tidak sah.
  5. Melewatkan wukuf di Arafah
    • Wukuf di Arafah adalah inti dari haji. Jika terlewat, maka haji batal dan harus dilakukan di tahun berikutnya.
  6. Berpindah manasik ke manasik lain (tamattu’, ifrad, atau qiran) tanpa alasan syar’i
    • Jika seseorang mengubah cara berhaji tanpa alasan syar’i, maka hajinya bisa dianggap tidak sah.

4. Hukuman atau Konsekuensi Jika Melanggar Larangan Ihram

Jika seseorang melanggar larangan ihram, ada beberapa konsekuensi yang harus dipenuhi:

  1. Membayar dam (denda) berupa:
    • Menyembelih seekor kambing.
    • Memberi makan enam fakir miskin di Makkah.
    • Berpuasa selama tiga hari.
  2. Mengulang ibadah (jika haji atau umroh batal).

5. Tips Agar Tidak Melanggar Larangan Ihram

  1. Pelajari dengan baik aturan ihram sebelum berangkat.
  2. Ikuti manasik haji atau umroh yang diselenggarakan sebelum keberangkatan.
  3. Bawa buku panduan ihram untuk mengingatkan diri sendiri.
  4. Selalu bertanya kepada pembimbing haji jika ragu tentang sesuatu.
  5. Fokus pada ibadah dan niat yang tulus agar terhindar dari pelanggaran.

Kesimpulan

Menjalankan ibadah umroh dan haji memerlukan kedisiplinan dalam menjaga larangan ihram agar ibadah tetap sah dan diterima Allah SWT. Memahami larangan-larangan ini akan membantu jemaah menghindari kesalahan yang bisa berujung pada denda (dam) atau bahkan membatalkan ibadah.

Semoga Allah SWT memudahkan setiap langkah kita dalam melaksanakan umroh dan haji, serta menjadikannya sebagai ibadah yang mabrur.

“Ya Allah, jadikanlah haji dan umroh kami sebagai ibadah yang Engkau terima dan penuh keberkahan.”

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top